SETRUM IKAN PLATINA TIPE SP

SETRUM IKAN PLATINA TIPE SP

Setrum ikan platina tipe sp tidak jauh berbeda dengan tipe yang lainnya, hanya saja yang membedakan adalah dari cara penggulungan dan struktur koil yang sedikit berbeda.

Assalamualaikum Wr. Wb
Pada kesempatan kali ini sya akan coba memaparkan sedikit tentang SETRUM IKAN TIPE SP yang baru saja saya buat. Bagi para pemula mudah-mudahan sedikit pemaparan dari saya ini bisa membantu dan menambah wawasan kita di bidang Ilmu Pengetahuan terutama tentang SETRUM IKAN. Dan bagi para master, mohon maaf bukan maksud saya untuk menggurui hanya saja saya niatkan ini sekedar sharing atau berbagi pengalaman dalam membuat SETRUM IKAN yang lebih optimal dan tentunya tidak terlalu boros dibiaya.

Langsung saja ke pokok pembahasannya.

SETRUM IKAN TIPE SP

Setrum Ikan Tipe SP ini terdiri dari dua lilitan, yakni bagian sekunder dan primer. karena dari judul adalah tipe SP, maka pertama yang akan kita bahas tentunya adalah bagian sekunder.

SEKUNDER/SECONDARY COIL

Seperti kebanyakan tipe, bagian sekunder ini bertugas menangkap gaya induksi yang dihasilkan oleh keren atau tumpukan besi yang dipicu oleh lilitan primer. Sekunder harus lebih kecil dibanding ukuran kawat bagian primer. Ini bertujuan agar induksi yang dipicu oleh bagian primer tidak drop saat lilitan bagian sekunder menyerap induksi melalui lilitan perlapisnya dan juga sebagai penghemat biaya kawat tentunya. Pada Tipe SP lilitan yang pertama dililit adalah bagian sekunder, artinya bagian sekunder harus terletak dibawah primer. Fungsinya agar bagian sekunder lebih maksimal menyerap hasil induksi yang di picu bagian primer, karena logika dan nyatanya induksi terbesar adalah di bagian dekat keren atau besi kern. Jadi bisa kita simpulkan, jika lilitan sekunder kita taruh pada bagian bawah, maka gaya induksi yang diserap oleh sekunder akan lebih besar hampir tiga kalinya di banding sekunder yang terletak diatas primer.

PRIMER/PRIMARY COIL

Seperti yang kita tahu, SETRUM IKAN tanpa PRIMER mustahil bisa bekerja. Pada tipe SP ini lilitan primer bertugas sebagai pemicu gaya induksi pada kern atau besi kern. Agar tidak drop, maka bagian primer ini harus lebih besar ukuran kawatnya dibandingkan dengan bagian sekunder. Logika dan nyatanya, sebuah out tidak mungkin menghasilkan tegangan atau arus yang besar jika bagian primernya atau sumbernya saja kecil. Lalu apakah ada yang bertanya bagaimana kalau ukuran primer lebih kecil dari sekunder??? Menurut saya memang bisa dan sah-sah saja hanya menurut pengalaman hasilnya kurang optimal.

Lalu adakah yang bertanya ; Kenapa kurang maksimal ???

seperti yang kita ketahui TIPE SP ini adalah Semi, artinya arus dan tegangan output tidak diciptakan oleh lilitan sekunder seperti pada tipe PS MURNI.
Menurut saya jelas kurang maksimal, karena bagian Primer ini  berfungsi sebagai penghasil arus atau amper. Jadi, ketika semakin besar ukuran kawwat yang kta gunakan, maka akan semakin besar pula Arus atau Amper yang akan dihasilkan.

OK..... Langsung saja ke SPESIFIKASINYA

SEKUNDER : 0,9 mm sampai 1,3 mm 5 sampai 11 lapis
PRIMER       : 1,5 mm sampai 2 mm 3 sampai 5 lapis
KONDESOR : 10 biji untuk 1 aki, jika 2 aki tinggal kalikan saja
PLATINA      : Platina saya senang menggunakan PLATINA KIJANG
KERN           : UKuran Kern L x T x P = 2,2cm x 2cm x 13cm

SKEMATICH

click picture to zoom

Untuk kawan kawan juga bisa menyimak pada video dibawah ini. Bagi yang belum faham silahkan bertanya melalui kolom komentar di blog ini atau bisa langsung bertanya pada kolom komentar yang ada di Youtube.

Sekian dari saya, lebih kurangnya mohon maaf.
Salam Sukses Selalu
By : Syahripati7

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest